Bakpia, Panganan Inovatif yang Tak Lekang Oleh Waktu!

Bakpia bukan menjadi sesuatu yang asing bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Oleh-oleh sejuta umat ini menjadi pilihan wisatawan karena berbagai inovasi yang membuatnya tak lekang oleh waktu!

Bakpia dalam kemasan dus. Sumber: Instagram.com/bakpiacitrapremium

Sudah merupakan hal yang umum jika Bakpia menjadi salah satu buah tangan wajib bagi wisatawan yang baru saja mengunjungi Yogyakarta. Makanan yang satu ini dipilih sebagai buah tangan karena kepraktisan dan waktu kadaluarsanya yang tahan dalam beberapa hari.

Selain itu, pemilihan Bakpia sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta juga didorong oleh inovasi yang dihadirkan oleh produsen Bakpia. Melalui inovasi, Bakpia berkembang menjadi makanan dengan beragam jenis rasa, kualitas dan ukuran.

Tidak hanya itu, cara mengolah sebuah Bakpia pun sudah beragam caranya. Yang terbaru, ada Bakpia yang dibuat dengan cara dikukus.

Kehadiran Bakpia sebagai oleh-oleh unggulan Yogyakarta tidak terjadi dalam waktu sekejap saja. Sebelum menjadi produk unggulan bagi Yogyakarta, makanan ini dikenal sebagai panganan yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Yogyakarta. Sebelum dikenal sebagai Bakpia, kue ini disebut sebagai Tou Luk Pia atau Pia.

Produk Bakpia Kenes. Sumber: Instagram.com/bakpiakenesjogja

Pia menjadi cikal bakal munculnya kue Bakpia di wilayah Yogyakarta. Pada dasarnya, Bakpia dan Pia merupakan kue yang sama. Hanya saja, isian dari Pia berupa daging babi.

Mengingat masyarakat keturunan Tionghoa yang berada di Yogyakarta berada di lingkungan masyarakat Islam, maka lama-kelamaan kue Tou Luk Pia menyesuaikan diri dengan mengganti isian menjadi kacang hijau.

Tidak hanya sampai di situ, seiring perkembangan zaman, maka Bakpia tidak hanya memiliki isian kacang hijau saja. Kalian bisa menjumpai Bakpia dengan isian yang beragam, mulai dari coklat, durian bahkan isian baru seperti perpaduan kacang hijau dengan kumbu serta isian greentea.

Bakpia Greentea. Sumber: Instagram.com/bakpiapatuk75

Tidak hanya mengenai isi Bakpia, kualitas, jenis kulit, tekstur dan ukuran Bakpia juga memiliki beberapa variasi. Setiap rumah produksi Bakpia punya inovasi dalam mengemas sebuah Bakpia. Misalnya, menghadirkan Bakpia kualitas premium, menghadirkan jenis kulit dan tekstur yang variatif mulai dari yang lembut hingga crispy, serta memiliki pilihan ukuran mulai dari yang seukuran kue nastar hingga ukuran standar.

Jumlah produsen Bakpia pun sudah tidak sedikit jumlahnya dan tidak hanya terpusat di kawasan Pathuk saja karena kalian dapat menemukan Bakpia di tempat-tempat wisata dan penjuru lain di Yogyakarta.

Selain itu, seperti yang sudah disebutkan di awal tulisan, cara memasak Bakpia pun mengalami penyesuaian. Bakpia tidak hanya dimasak dengan cara dipanggang saja, melainkan juga dapat dimasak dengan cara dikukus. Dengan dikukus, Bakpia akan memiliki tekstur yang lembut dengan isian berupa cairan yang kental.

Bakpia Kukus. Sumber: Instagram.com/bakpiatugujogja

Kisah perjalanan Bakpia kiranya dapat memberi gambaran bahwa sebuah produk yang mengalami inovasi bisa menjadi sesuatu yang dicintai oleh masyarakat. 

Tentu saja kalian sebagai konsumen menganggap keberagaman jenis Bakpia merupakan hal yang baik karena kalian bisa membeli Bakpia sesuai keinginan. Dan bagi perusahaan produksi Bakpia, membuat varian Bakpia yang beragam merupakan strategi untuk menambah pundi-pundi pemasukkan.

Kira-kira, dari beberapa ragam versi Bakpia, manakah yang kalian sukai?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Grebeg Syawal, Tradisi Lebaran ala Keraton Yogyakarta

Taru Martani Coffee & Resto, Tempat Nongkrong Nyaman dan Murah di Pusat Kota Yogyakarta!