Masjid Pathok Negoro, Masjid Ragam Cerita!

Masjid Pathok Negoro merupakan nama dari beberapa masjid bersejarah yang terletak di sekitar kota Yogyakarta. Masjid Pathok Negoro memiliki kisah menarik yang wajib untuk diketahui masyarakat!

Masjid Plosokuning yang dikelilingi kolam. Sumber: jogja.tribunnews.com

Masjid Pathok Negoro merupakan masjid yang dibangun oleh Kesultanan Yogyakarta. Masjid yang didirikan sebelum masa kemerdekaan Indonesia ini dahulu menjadi tanda batas wilayah penyangga ibu kota Kesultanan Yogyakarta. Terdapat empat buah Masjid Pathok Negoro yang masing-masing terletak di Plosokuning, Mlangi, Babadan dan Dongkelan. Untuk lokasi persis dari keempat masjid ini, kalian bisa mencarinya di situs Google Maps.

Selain berfungsi sebagai penanda batas wilayah, pada zaman dahulu, Masjid Pathok Negoro juga berfungsi sebagai pusat kegiatan agama, mulai dari pusat pendidikan keagamaan, tempat pelaksanaan kegiatan keagamaan hingga tempat dilangsungkannya Pengadilan Surambi atau pengadilan keagamaan. Kegiatan peradilan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid Pathok Negoro mirip dengan kegiatan peradilan yang kini dilangsungkan di pengadilan agama.

Empat Masjid Pathok Negoro yang dibangun oleh Kesultanan Yogyakarta kini masih dapat disaksikan dan dikunjungi. Keempat masjid ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah dan kondisinya masih terpelihara dengan baik.

Jangan bayangkan kalian akan menjumpai bangunan masjid yang dihiasi dengan kubah yang indah di bagian atasnya. Masjid Pathok Negara merupakan masjid dengan arsitektur Jawa yang tersusun dari tiang-tiang kayu lengkap dengan atap tajug berhiaskan mustaka atau mahkota di puncak atap.

 

Kisah dari Masjid Pathok Negoro

Kolam yang terletak di depan Masjid Pathok Negoro Mlangi. Sumber: Wikimedia Commons

Empat Masjid Pathok Negoro punya cerita yang berbeda-beda. Di Masjid Pathok Negoro Plosokuning dan Mlangi, kalian akan menemukan kolam yang terdapat di bagian depan masjid. Kolam ini berfungsi sebagai tempat pawudhon atau sebagai tempat berwudhu sebelum menunaikan ibadah shalat. Dahulu, di semua masjid milik Kesultanan Yogyakarta, terdapat kolam di bagian depan masjid seperti yang ada di Masjid Pathok Negoro yang terletak di Plosokuning dan Mlangi.

Kemudian, dua masjid lainnya, yakni Masjid Pathok Negoro Babadan dan Dongkelan juga memiliki kisah yang tidak kalah unik. Kedua masjid yang sekarang masih berdiri sesungguhnya bukan merupakan bangunan asli yang didirikan di awal masa Kesultanan Yogyakarta.

Masjid Pathok Negoro Dongkelan. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Untuk Masjid Pathok Negoro Dongkelan, bangunan yang saat ini berdiri merupakan bangunan yang didirikan setelah terjadinya Perang Diponegoro. Adapun bangunan asli dari masjid ini telah hancur dibakar oleh pihak Belanda ketika Perang Diponegoro karena masjid ini dicurigai menjadi tempat pertahanan pasukan Diponegoro.

Lain lagi dengan kisah Masjid Pathok Negoro Babadan. Bangunan masjid yang satu ini merupakan yang termuda di antara Masjid Pathok Negoro lainnya karena baru dibangun tahun 1960. Walau demikian, sesungguhnya masjid ini telah ada sejak awal mula masa Kesultanan Yogyakarta. Hanya saja, bangunan Masjid Pathok Negoro Babadan yang asli harus tergusur karena adanya proyek perluasan lapangan terbang Maguwo yang dilakukan oleh pihak Jepang 1943.

Akibat proyek tersebut, masyarakat sekitar Masjid Pathok Negoro Babadan yang ikut tergusur turut memindahkan bangunan masjid ke tempat tinggal baru mereka yang kini menjadi kampung Babadan Baru yang terletak di Sleman.

Bagian depan Masjid Pathok Negoro Babadan. Sumber: kec-banguntapan.bantukab.go.id

Masjid Pathok Negoro terbuka bagi siapa saja yang ingin menunaikan kewajiban ibadah atau bagi yang ingin sekadar melihat arsitektur masjid khas Jawa. Karena tempat yang kalian kunjungi merupakan tempat ibadah, jangan lupa ya untuk menjaga sopan santun ketika berkunjung!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakpia, Panganan Inovatif yang Tak Lekang Oleh Waktu!

Gambar
Bakpia bukan menjadi sesuatu yang asing bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Oleh-oleh sejuta umat ini menjadi pilihan wisatawan karena berbagai inovasi yang membuatnya tak lekang oleh waktu! Bakpia dalam kemasan dus. Sumber: Instagram.com/bakpiacitrapremium Sudah merupakan hal yang umum jika Bakpia menjadi salah satu buah tangan wajib bagi wisatawan yang baru saja mengunjungi Yogyakarta. Makanan yang satu ini dipilih sebagai buah tangan karena kepraktisan dan waktu kadaluarsanya yang tahan dalam beberapa hari. Selain itu, pemilihan Bakpia sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta juga didorong oleh inovasi yang dihadirkan oleh produsen Bakpia. Melalui inovasi, Bakpia berkembang menjadi makanan dengan beragam jenis rasa, kualitas dan ukuran. Tidak hanya itu, cara mengolah sebuah Bakpia pun sudah beragam caranya. Yang terbaru, ada Bakpia yang dibuat dengan cara dikukus. Kehadiran Bakpia sebagai oleh-oleh unggulan Yogyakarta tidak terjadi dalam waktu sekejap saja. Sebelum menjadi ...
Baca selengkapnya

Grebeg Syawal, Tradisi Lebaran ala Keraton Yogyakarta

Gambar
Jika kalian berada di Yogyakarta pada saat Idul Fitri, kalian wajib datang ke Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta. Di sana kalian bisa melihat berlangsungnya upacara Grebeg Syawal. Suasana upacara Grebeg Syawal. Sumber: kumparan.com Upacara Grebeg Syawal merupakan salah satu acara besar yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, acara ini dilangsungkan di awal bulan Syawal, tepatnya pada tanggal 1 Syawal atau pada Hari Raya Idul Fitri. Acara ini terbuka untuk umum dan dilaksanakan di kawasan Alun-Alun Utara selepas shalat Id. Upacara Grebeg sendiri merupakan upacara yang telah ada sejak sebelum agama Islam masuk ke tanah Jawa. Ketika agama Islam tersebar di tanah Jawa, upacara ini tetap dipertahankan dan disesuaikan dengan nilai-nilai Islam. Penyesuaian upacara Grebeg dengan nilai Islam dapat dilihat pada pemilihan waktu pelaksanaan acara ini. Upacara Grebeg dilaksanakan pada hari-hari besar umat Islam. Tidak hanya pada momen Idul Fitri saja, upacara Grebeg juga...
Baca selengkapnya

Taru Martani Coffee & Resto, Tempat Nongkrong Nyaman dan Murah di Pusat Kota Yogyakarta!

Gambar
Ingin mencari tempat nongkrong yang nyaman dan murah di pusat kota Yogyakarta? Datanglah ke Taru Martani Coffee & Resto! Taru Martani Coffee & Resto. Sumber: Dokumen Pribadi Taru Martani merupakan pabrik penghasil cerutu yang terletak di kota Yogyakarta. Pabrik yang satu ini tidak seperti pabrik pada umumnya karena selain terletak di tengah kota, di dalam area pabrik ini terdapat sebuah kafe dengan konsep yang unik. Kafe yang terdapat di dalam area Pabrik Taru Martani bernama Taru Martani Coffee & Resto. Kafe yang baru berdiri di tahun 2019 ini bisa masuk ke dalam daftar tempat yang harus kalian kunjungi saat berada di Yogyakarta. Taru Martani Coffee & Resto merupakan tempat yang cukup menarik karena ketika berada di tempat ini, kalian mungkin akan lupa bahwa kalian masih berada di pusat kota Yogyakarta. Suasana tenang, nyaman dan asri yang dimiliki oleh kafe   ini mampu mengajak kalian untuk sejenak menyingkir dari suasana perkotaan yang penuh dengan hir...
Baca selengkapnya