Mengunjungi Candi Gebang, Candi Mungil yang 'Ngumpet' di Balik Ladang Warga

Sudah pernah dengar nama Candi Gebang? Candi yang satu ini menyimpan keindahan yang siap membuat pengunjungnya terpukau!

 

Candi Gebang. Sumber: Dokumen Pribadi

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan candi yang tersebar di beberapa wilayah di Yogyakarta. Kabupaten Sleman menjadi salah satu daerah yang memiliki peninggalan candi yang cukup banyak. Ada belasan candi yang telah ditemukan dan menjadi destinasi wisata.

Salah satu candi yang menjadi destinasi wisata di DIY ialah Candi Gebang. Meski menjadi tempat wisata, namun rupanya nama candi ini masih kurang terkenal dibanding dengan candi-candi seperti Candi Kalasan, Sambisari dan Situs Ratu Boko. Padahal, candi ini tidak kalah eksotis dibanding candi lainnya yang ada di wilayah DIY.

Letak dari candi ini sendiri cukup tersembunyi, tepatnya berada kurang lebih lima ratus meter dari Jalan Raya Candi Gebang. Selain letak yang tersembunyi, candi Gebang dapat dikategorikan sebagai candi dengan ukuran kecil karena candi ini hanya terdiri dari sebuah candi yang di dalamnya terdapat ruangan berisi Lingga dan Yoni.

Lingga dan Yoni merupakan simbol dari Dewa Siwa. Oleh karena adanya lingga dan yoni di candi ini, maka dipastikan bahwa Candi Gebang pada masa lampau merupakan candi yang digunakan oleh umat Hindu yang memang dianut oleh masyarakat Jawa di era kerajaan Mataram Kuno.

 

Sekilas tentang Candi Gebang

Bagian muka Candi Gebang yang tidak memiliki tangga di pintu utamanya. Sumber: Dokumen Pribadi

Candi Gebang diperkirakan dibangun di abad ke VIII Masehi. Bangunan candi yang menghadap ke Timur ini memiliki ukuran 5,25x5,25 meter dan tinggi 7,5 meter. Bangunan candi terletak kurang lebih 1,5 meter di bawah permukaan tanah. Kemungkinan, candi ini sempat terkubur oleh material vulkanik dari Gunung Merapi. Dugaan tersebut diperkuat dengan letak candi yang berdiri di tepi sungai Larangan.

Arca Ganesha yang terdapat di Candi Gebang. Sumber: Dokumen Pribadi


Selain menjumpai Lingga dan Yoni, pengunjung juga akan menemukan arca Ganesha yang berada di sisi barat candi. Tidak hanya itu, terdapat pula arca Nandiswara di bagian depan candi. Sayang, kepala arca tersebut telah terpotong dan hanya menyisakan badan dan kaki saja. 

Kemudian, kita akan menemukan suatu keunikan dari candi ini. Candi ini sama sekali tidak memiliki tangga yang lazimnya terdapat di sisi depan candi. Padahal, biasanya sebuah candi yang memiliki ruang akan memiliki tangga yang digunakan untuk memudahkan naik dan masuk ke bagian dalam candi.

 

Candi Mungil yang pas untuk hobi fotografi

Candi Gebang dari sisi samping. Sumber: Dokumen Pribadi

Karena belum dikenal luas maka belum banyak wisatawan yang mendatangi Candi Gebang. Mereka yang datang ke Candi Gebang akan menjumpai kompleks candi yang cenderung sepi. Namun, situasi yang sepi ini rupanya bisa menjadi nilai tambah dari Candi Gebang. Kondisi yang cenderung sepi membuat candi gebang bisa menjadi tempat yang pas untuk menyepi sembari refreshing dari aktivitas sehari-hari yang mungkin melelahkan.

Situasi yang sepi tersebut juga membuat pengunjung memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi sudut-sudut kompleks candi dengan leluasa. Candi ini bisa menjadi salah satu tempat untuk menyalurkan hobi fotografi. Datanglah ke candi ini pada sore hari, maka anda akan menjumpai pemandangan langit senja yang berpadu dengan penampakan candi yang berada di balik ladang warga. Perpaduan tersebut sangatlah cocok untuk diabadikan.

 

Menuju ke Candi Gebang

Pintu masuk kawasan Candi Gebang. Sumber: Dokumen Pribadi

Lalu bagaimana cara menuju ke Candi Gebang? Untuk mengunjungi candi Gebang, wisatawan terlebih dahulu harus melewati pemukiman warga. Papan penunjuk arah candi telah tersedia mulai dari jalan raya hingga di dalam kampung. Jalan akses menuju Candi Gebang pun sudah cukup memadai baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Akan tetapi, wisatawan perlu mengantisipasi area parkir candi yang tidak terlalu luas.

Candi Gebang dapat dikunjungi oleh masyarakat di rentang waktu pukul 08.00 hingga 17.00. Untuk masuk ke candi, wisatawan harus membayar biaya masuk sebesar Rp 5.000,- untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000,- untuk wisatawan mancanegara.

Untuk lokasi persis dari Candi Gebang, klik tautan berikut ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakpia, Panganan Inovatif yang Tak Lekang Oleh Waktu!

Grebeg Syawal, Tradisi Lebaran ala Keraton Yogyakarta

Taru Martani Coffee & Resto, Tempat Nongkrong Nyaman dan Murah di Pusat Kota Yogyakarta!